Empu Keris: Pencipta dan Penyembuh Jiwa Senjata Tradisional Indonesia

Empu Keris: Pencipta dan Penyembuh Jiwa Senjata Tradisional Indonesia

Evelyne Stonham 0 6 04.29 07:51
Keris Sabuk inten adalah salah satu Keris yang sangat populer dan banyak dicari para penggemar Tosan Aji karena dipercaya memiliki tuah untuk kemakmuran dan kejayaan. Praktek penipuan seperti ini sudah ada sejak lama dan sampai saat ini masih tetap berlangsung karena keuntungan yang didapat dari bisnis ini memang sangat menggiurkan. Padahal Keris Nogo Sosro termasuk Keris langka karena pada jaman dahulu hanya para penguasa dan orang-orang kalangan atas saja yang bisa memiliki Keris ini sehingga jumlahnya sangat terbatas. Keris Nogo Sosro yang memiliki aura perbawa sangat besar yang tidak dimiliki oleh Keris-Keris lainnya karena Keris ini bukan merupakan ageman untuk orang biasa, tapi merupakan pusaka untuk memangku sebuah Negara.

Jika dihubungkan dengan sifat-sifat kepemimpinan, pesan yang tersirat yaitu bahwa sabda seorang pemimpin tidak boleh berubah-ubah (Sabdo pandito ratu tan keno wola-wali). Dengan demikian kemulian seorang pemimpin tercermin dari kemampuannya untuk menyelaraskan antara perkataan dengan perbuatannya. Kesan pertama ketika menghunus Keris Sengkelat dari warangkanya adalah pancaran perbawa yang begitu besar dari Keris ini. Dari sisi isoteri, Keris Sengkelat memang diciptakan dengan tuah kewibawaan yang sangat besar untuk menandingi kekuatan Keris Nogo Sosro dan Keris Sabuk inten, sehingga secara wujud fisik Keris Sengkelat memang memiliki perbawa yang sangat besar. Keris Nogososro yang melambangkan Penguasa dan Keris Sabuk inten yang melambangkan pengusaha/kaum pemilik modal memiliki hubungan yang harmonis dan hal itu membuat Keris Sengkelat yang mewakili masyarakat bawah menjadi meradang dan melakukan perlawanan.

Selanjutnya Bathara Indra sendiri yang menguji keyakinan Arjuna untuk memastikan apakah niatnya benar-benar tulus sebagai bentuk dharma, ataukah hanya seseorang yang melarikan diri dari keduniawian. Keris Pandhowo Cinarito termasuk Keris yang cukup populer dan terkenal ampuh karena dianggap memiliki tuah untuk membantu pemiliknya lancar dalam berkomunikasi sehingga setiap perkataannya akan dipercaya oleh orang lain. Cerita tentang kesaktian Keris Nogo Siluman memang sudah melegenda sejak jaman dahulu. wallpaper keris pusaka ini dikenal memiliki kekuatan ghaib atau kesaktian untuk menghilang, atau lebih tepatnya menyamarkan/mengelabuhi/mengalihkan pandangan musuh sehingga tidak bisa melihat keberadaan pemilik Keris Nogo Siluman (panglimunan). Karena kepercayaan akan tuah ampuh Keris Sempono Bungkem itulah yang menjadikan Keris ini terkenal dan banyak dicari, bahkan banyak orang yang rela membayarnya dengan harga (mahar) fantastis untuk ukuran sebilah Keris.

Keris-keris buatan Empu Kuwung dan Empu Tapan yang hidup sejaman dengan jaman keraton Pajajaran. Gaya garapan dan pasikutannya juga mirip dengan Tangguh Pajajaran. Selain tipis, keris Tuban pada umumnya juga memiliki bilah yang lebih besar dibanndingkan dengan tangguh lainnya. Dalam proses pembuatannya, keris dibuat mengikuti pakem yang ada. Terdapat beberapa ubarampe (syarat-syarat) yang harus disiapkan sebelum pembuatan keris. Hal tersebut dijelaskan pula dalam beberapa naskah yang ada di Museum Sonobudoyo.

Dari kepercayaan itulah kemudian banyak orang yang datang kepada paranormal dan para praktisi supranatural untuk mencari Keris Nogo Sosro meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit sebagai maharnya. Nogo Sosro juga merupakan simbol kepemimpinan yang adil dan bijaksana, maknanya bahwa Naga yang merupakan simbol kekuasaan harus mampu mengayomi rakyatnya dari semua kalangan dan semua golongan tanpa pandang bulu yang disimbolkan dengan sisik 1000. Setelah Empu Gandring, Ken Arok menggunakan keris itu untuk membunuh Bupati Tumapel Tunggul Ametung untuk merebut istrinya, Ken Dedes. Dalam kondisi sekarat, Empu Gandring mengucapkan kutukan, mengatakan bahwa keris tersebut akan meminta tumbal nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Sudah berhari-hari Pangeran Sedayu melakukan tapa brata, tetapi bentuk dapur keris yang baru itu belum juga terbayangkan.

Keris yang diciptakan pada era ini masuk dalam penggolongan keris kamardikan. Sumitro menyebutnya dalam tiga hal antara lain Hablum Minallah, Hablum Minannas, Hablum Minalam. Kedua, keris itukantergolong kebutuhan integratif, bukan kebutuhan pokok. Sedangkan, desain budaya modern dengan aksesoris busana masa kini tidak lagi harus menghadirkan sebuah keris.filters:quality(50)

Comments

커뮤니티

최근글


새댓글


Facebook Twitter GooglePlus KakaoStory NaverBand
커뮤니티

상담신청하기

메일문의하기

CS Center


000.0000.0000
월-금 : 9:30 ~ 17:30
토/일/공휴일 휴무
런치타임 : 12:30 ~ 13:30
Facebook Twitter GooglePlus KakaoStory NaverBand